Konyol: Dokter, Sakit Hati, dan Resep Aneh
Pernah nggak sih, kita merasa lebih sehat kalau sudah periksa ke dokter? Entah kenapa, walaupun kita datang dengan keluhan sepele seperti ‘sakit hati’ (karena pacar yang lagi nggak balas chat), tetap aja rasanya kayak menemukan cahaya di ujung terowongan. Tapi, pernah nggak kamu bertanya-tanya, kenapa sih dunia medis itu penuh dengan istilah dan alat yang kadang bikin kita mikir, “ini ada hubungannya nggak ya sama aku?”
Pertama-tama, kalau kamu pernah ke rumah sakit, pasti kamu akan melihat bahwa ada dua dunia yang berbeda. Dunia pertama adalah dunia pasien (yang serasa datang dengan mood terburuk), dan dunia kedua adalah dunia medis (dimana semuanya serba teratur dan seolah sudah tahu apa yang bakal terjadi). Mungkin, karena dot-physical-san-jose.com itu juga kenapa dokter selalu terlihat tenang dan percaya diri. Mereka bahkan nggak pernah kelihatan panik, meskipun alat medis mereka bisa bikin kita kaget. Misalnya, stetoskop yang digunakan dengan percaya diri untuk mendengarkan suara hati—bukan cuma sekadar suara detak jantung, tetapi mungkin juga suara “duga-duga” apakah kita akan sembuh atau tidak.
Satu hal yang pasti, datang ke dokter seringkali nggak cuma soal ‘sakit’ tapi juga soal ‘penyebab’. Misalnya, kamu datang dengan keluhan pusing. Begitu masuk ruangan dokter, jawabannya bisa sangat beragam. Dari mulai “Kamu kecapekan?” sampai “Kamu pernah stres?” dan bahkan “Coba deh, tanya pacar kamu kenapa lagi sibuk sama orang lain!” Nah, ini yang kadang bikin bingung, kan? Padahal awalnya cuma sakit kepala.
Tapi jangan khawatir, karena dokter kita adalah orang yang tepat untuk mendiagnosis. Hanya saja, mereka mungkin perlu waktu lebih lama untuk memverifikasi mana yang lebih penting antara ‘tekanan darah’ atau ‘salah posisi tidur’.
Kalau sudah ke dokter dan mendapat resep, ada dua jenis reaksi yang biasanya terjadi. Reaksi pertama adalah, “Wah, akhirnya ada solusi buat masalah ini!” Reaksi kedua adalah, “Ini apaan? Kok kayaknya semua obatnya nggak ada yang pernah aku dengar sebelumnya?” Terkadang, resep dari dokter bisa bikin kita merasa kayak terpilih menjadi eksperimen medis.
Namun, ya namanya juga medis, kalau kata dokter, “Obat itu untuk membantu tubuh kamu menyesuaikan diri.” Seringnya, sih, kita butuh adaptasi terlebih dahulu, terutama untuk obat-obatan yang punya nama panjang seperti “Asam Mefenamat” atau “Paracetamol-500mg”. Jangan salah, meskipun rasanya nggak enak, kalau sudah diresepkan dokter, sebaiknya diikuti, ya! Kalau nggak, bisa jadi kamu malah ketemu dengan efek samping yang lebih aneh lagi.
Intinya, dunia medis memang penuh dengan hal-hal yang bikin bingung, tertawa, atau kadang malah pengen lari ke rumah sakit lain. Tapi, yang pasti, kalau kita perlu bantuan, kita tahu ke mana harus pergi. Mungkin dokter nggak akan langsung memberikan obat yang bisa menyembuhkan segala penyakit dalam sekejap, tapi mereka tahu cara untuk membuat kita merasa lebih baik, baik secara fisik maupun mental.